JAKARTA – Fiber laser merupakan salah satu teknologi cutting yang sangat populer dan efisien dalam berbagai industri, mulai dari manufaktur hingga desain interior. Teknik ini umumnya digunakan untuk pemotongan berbahan logam, seperti baja dan aluminium, dengan kelebihannya dalam ketepatan dan kebersihan hasil potongan.
Secara umum, fiber laser cutting memanfaatkan kabel fiber optik yang terbuat dari kaca silika untuk menyalurkan sinar laser. Kabel ini bertindak sebagai pemandu yang memastikan sinar laser tetap lurus dan terarah, sehingga menghasilkan potongan yang lebih halus dan detail dibandingkan jenis laser lainnya.
Fiber laser terbagi berdasarkan campuran sumber lasernya, termasuk yang didoping ytterbium, thulium, dan erbium. Pemilihan campuran tergantung pada pengaplikasian dan panjang gelombangnya. Misalnya, erbium menghasilkan cahaya dalam rentang 1528 nm hingga 1620 nm. Ytterbium menghasilkan cahaya dengan panjang gelombang 1030 nm, 1064 nm, dan 1080 nm.
Tidak seperti laser CO2 yang menggunakan gas sebagai sumber energinya, laser fiber termasuk dalam kategori solid-state. Artinya, sumber energinya berasal dari kaca silika yang telah dicampur dengan unsur tanah jarang.
Perbedaan sumber energi ini juga memengaruhi panjang gelombang sinar yang dihasilkan. Laser fiber memiliki panjang gelombang yang lebih pendek, yaitu antara 780 nm hingga 2200 nm, dibandingkan laser CO2 yang berada pada rentang 9600 nm hingga 10.600 nm.
Nah, berikut ini akan kami akan ulas lebih lengkap mengenai cara kerja laser fiber yang umum digunakan di berbagai industri. Seperti apa? Simak ulasannya di bawah ini.
Memahami Cara Kerja Laser Fiber
Laser pada teknologi ini dihasilkan oleh sumber cahaya berintensitas tinggi yang tersimpan dalam rongga laser reflektif. Rongga ini berisi batang laser yang menghasilkan radiasi cahaya. Sumber cahaya menstimulasi atom-atom batang laser saat mereka menyerap panjang gelombang cahaya dari sumber tersebut.
Seperti kita tahu, cahaya tersusun dari partikel kecil yang disebut foton. Saat foton-foton ini menumbuk atom-atom media laser, mereka akan terenergisasi. Atom-atom yang terenergisasi ini kemudian melepaskan dua foton baru yang memiliki panjang gelombang, arah, dan fase yang sama dengan foton pemicu.
Proses pelepasan foton tambahan ini disebut dengan emisi terstimulasi. Foton-foton baru ini selanjutnya akan menstimulasi atom-atom lain untuk terenergisasi dan melepaskan lebih banyak foton, sehingga membentuk semacam efek domino pelepasan energi cahaya yang luar biasa.
Foton-foton ini bergerak tegak lurus di antara cermin-cermin paralel yang terletak di ujung batang laser, terperangkap di dalamnya. Salah satu cermin bersifat transmisif sehingga sebagian foton dapat keluar dari rongga. Aliran foton yang teratur dan identik inilah yang disebut sinar laser, dan inilah yang digunakan untuk memotong material.
Kemudian untuk mengarahkan dan memfokuskan sinar laser ini, digunakan seperangkat cermin tambahan atau fiber optik yang dapat mengarahkannya ke lensa. Lensa ini kemudian memfokuskan sinar laser pada titik tertentu di material, sehingga terjadi pemotongan yang presisi dan terkendali.
Jadi, prinsip kerja laser fiber pada dasarnya adalah “menembak” atom-atom dalam batang laser dengan foton, memicu mereka untuk melepaskan foton-foton identik yang kemudian dikontrol dan difokuskan untuk berbagai keperluan, termasuk memotong material dengan tingkat ketelitian tinggi.
Nah, dengan penjelasan yang lebih sederhana dan menggunakan istilah-istilah yang lebih umum, kita bisa memahami bagaimana laser fiber bekerja. Mudah dipahami, bukan?
Jika Anda tertarik untuk mendalami lebih dalam, jangan ragu untuk mencari informasi lebih lanjut tentang aspek-aspek teknis dan aplikasi spesifik fiber laser dengan menghubungi kami melalui email sales@lasertekniksolusindo.com atau WhatsApp +62 811-9122-517.
Tinggalkan Balasan